THE WITHOUT NAPZA

For The Best Young Generation

Protected by Copyscape Original Content Check

PRAKATA


Fakta sangat sedikit dari rakyat Indonesia yang tahu dengan benar tentang narkoba. Ketika bapak presiden mengajak seluruh rakyatnya untuk memerangi dan memberantas narkoba, terjadilah pertempuran tanpa kita ketahui musuhnya. Dengan seperti itu, bagaimana mungkin pertempuran dapat kita menangkan?

Penjual narkoba yang lebih dikenal dengan bandar narkoba adalah orang yang jahat dan cerdik. Mereka memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Mereka tidak menawarkan narkoba sebagai narkoba, melainkan sebagai pil sehat, pil pintar, food supplement, dan lain-lain. Akibatnya, oarang yang menyatakan antinarkoba itu tertipu, kemudian tanpa sadar mengknsumsi narkoba.

Berdasarkan analisa di atas dan keprihatinan terhadap merebaknya narkoba di kalangan generasi muda, maka lahirlah sebuah blog sederhana ini http://withoutnapza.blogspot.com/ semoga dapat membantu masyarakat dalam mengetahui bahaya narkoba dan mensukseskan program pemerintah dalam memberantas narkoba.

6/04/2010

Kasus Narkoba 5 Tahun Terakhir

Diposting oleh Yoga Adi Candra

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa, 2 Juni 2009 | 18:13 WIB

Jumlah kasus kejahatan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (narkoba) di Indonesia sejak 2004 sampai Maret 2009 yang tercatat di Mabes Polri menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan.

Wakil Direktur IV Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Arnowo menjelaskan, untuk kasus narkotika (ganja, heroin, kokain, dan sebagainya) tercatat berjumlah 45.451 kasus, psikotropika (ecstasy, sabu, daftar G) berjumlah 38.125 kasus, dan jenis baya (minuman keras, kosmetik, obat palsu, dan sejenisnya) berjumlah 17.440 kasus.

Sedangkan untuk tersangka narkotika yang tercatat berjumlah 66.541 tersangka, psikotropika 55.381 tersangka, dan baya 33.895 tersangka.

"Tersangka pria sebanyak 143.584 orang dan wanita 12.233 orang, serta 413 orang warga negara asing," katanya.

Arnowo menambahkan, jumlah tersangka berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan, tingkat SLTA berada di peringkat teratas dengan 98.614 orang, disusul SLTP 35.536 orang, SD 17.194 orang, dan perguruan tinggi 4.469 orang.

Sedangkan berdasar tingkat usia, kata Arnowo, peringkat pertama adalah usia di atas 30 tahun sebanyak 73.299 orang, usia 25-29 tahun sebanyak 39.077 orang, usia 20-24 tahun 32.896 orang, usia 16-19 tahun 9.897, dan usia di bawah 15 tahun 658 orang.

Arnowo juga memaparkan jumlah barang bukti narkotika yang disita selama lima tahun terakhir. Untuk ganja disita sekitar 99 ton, heroin sekitar 90 kg, dan kokain sekitar 9,5 kg.

"Barang bukti psikotropika yang disita, untuk ecstasy 3.410.000 tablet, sabu sekitar 2,9 ton, dan daftar G sebanyak 14.441.946 tablet," katanya.

2 komentar:

Retphern mengatakan...

Yang tahun ini d posting juga... heheheheh

Yoga Adi Candra mengatakan...

iya terima kasih saya akan berusaha untuk mendapatkan data tersebut secepatnya.

Posting Komentar